Wednesday, August 16, 2006

Komunikasi Gender

Angkatan 2004 Pasca Kuliah Komunikasi Gender: Catatan Non-Krusial si Anak Bodoh
ditulis oleh andin df tanpa tendensi apapun kecuali murni keisengan belaka

Kuliah Komunikasi Gender telah berakhir dengan beberapa bungkus permen Alpenliebe dan biskuit rasa lemon pada tanggal sekian sekian (saya agak lupa), tetapi adakah Mbak Tyas dan Mas TL tahu bahwa efeknya ternyata sangat terasa hingga sekarang? Dalam catatan ini saya mencoba membingkainya (semenjak kuliah Gender saya sangat suka kata ‘bingkai’ entah kenapa) dalam kalimat-kalimat yang mungkin kadang terasa kurang relevan disana sini, yang mana saya harap hal itu akan mendapat pemakluman karena penulisnya memiliki pikiran yang suka berlarian kesana kemari.. :) Demikianlah semua orang memiliki keterbatasannya sendiri-sendiri.
Ketika Menuliskan ‘Komunikasi Gender’ dalam KRS
Ada banyak alasan, saya rasa, yang melatarbelakangi mahasiswa angkatan 2004 memilih mata kuliah Komunikasi Gender. Misalnya saja, seorang teman memilih mata kuliah ini gara-gara melihat iklan yang dipasang di jurusan. Iklan yang cukup provokatif dan disain grafis yang mencolok mata (dalam arti yang tidak sebenarnya). Bunyinya kalau tidak salah begini: ‘Tertarik membaca perempuan dalam televisi dan media massa? Bergabunglah dengan kelas Komunikasi Gender!’ Lalu di bawahnya ada nama-nama dosen yang akan mengampu. Teman-teman yang sudah sejak lama tertarik pada masalah perempuan, segera memutuskan bergabung dengan kelas. Ada lagi seorang dua orang teman yang mengambil mata kuliah ini karena nama besar mas TL (serius) yang imejnya “asyik, nyentrik, nggak pernah marah, tapi selalu ngasih tugas take home, dan kalo ngajar sering ngomongin hal-hal yang asing bagi otak mahasiswanya” seorang kakak angkatan pernah meringkas mas TL dalam satu kalimat pendek “ah, mas TL itu hanya nyambung sama yang ngerti.” Kalo Mbak Tyas, karena belum pernah diajar langsung jadi angkatan 2004 kurang mempunyai bayangan. Nah, ada juga teman yang mengambil mata kuliah ini tanpa prasangka apa-apa, bahasa pop-nya “pengen aja”. Sementara beberapa teman yang enggan mengambil Komunikasi Gender dapat dibagi menjadi dua kubu: mereka yang tidak tertarik dan mereka yang tidak suka membaca..
Ngomong-ngomong Tentang Baca…
Perkuliahan dimulai. GONG! Sejak awal, tidak ada yang menyesal mengambil mata kuliah ini. Semuanya senang karena atmosfer kelas yang berbeda dari kelas-kelas pada umumnya. Setelah melalui pengamatan yang cukup panjang, saya membagi penyebab ini menjadi 2 hal, yaitu (1) hal-hal yang dibicarakan di kelas relevan dengan apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dulu, tidak begitu mudah bagi kami mencari relevansi antara makalah-makalah panjang “Pengantar Ilmu Komunikasi” berbahasa Inggris milik Bu Evie dengan kehidupan nyata, tapi kuliah gender ini berbeda. Ketika membicarakan tentang, misalnya, iklan krim pemutih dan bagaimana itu merupakan usaha konstruksi kecantikan terhadap kaum perempuan, mau tak mau kami langsung merefleksikannya dalam pengalaman sendiri. Rasa tertarik sangat besar, untuk pertama kalinya kami semua mengerti makna “intelectually horny”. Efek mengantuk yang biasanya selalu muncul setiap kuliah tiba-tiba hilang, banyak otak tercerahkan, dan semua menjadi terlatih berpikir kritis; dan (2) jika biasanya kami selalu dikultivasi oleh pihak dosen (“ini lho yang benar, catat, telan, hafalkan, biar nilaimu bagus dalam ujian”), dalam kelas gender kami dibebaskan memiliki pendapat sendiri. Dan pendapat itu tidak harus sama dengan pendapat mas TL atau Mbak Tyas. Ini hal yang luar biasa! Setelah lama dibungkam akhirnya kami boleh punya opini sendiri. Saya juga mencatat bahwa sikap mengajar Mbak Tyas dan Mas TL ini berpengaruh pada teman-teman, semuanya menjadi lebih open minded dan menyadari bahwa, seperti kata Achdiat K Mihardja dalam bukunya Atheis, kebenaran terlalu besar untuk dimonopoli hanya oleh satu orang.
Sekarang bicara tentang baca. Bukannya kami tidak pernah membaca sebelumnya, tapi apa yang kami baca sebelum kuliah gender adalah bacaan-bacaan yang tidak begitu melatih otak. Tentu saja ini tidak semuanya. Saya kenal beberapa teman yang memang pada dasarnya sudah suka membaca buku-buku sosial atau filsafat yang berat (dua di antaranya mengaku menjadi seperti itu setelah mengikuti kelas filsafat mas TL, hahaha.. u should be responsible for that) tapi mayoritas hanya membaca novel ringan, majalah, atau.. kitab suci. Namun setelah kuliah gender, semua berubah. Zapp! Angkatan 2004 mendadak intelek. Dimana-mana terdengar teman membicarakan feminisme liberal, radikal, postfeminis, feminisme marxis, Simone de Beauvoir, Kate Millet, Rosemary Putnam Tong, Aquarini, dll. Saya mencatat bahwa perubahan ini terjadi mulai Mbak Tyas menyuruh kami mengumpulkan kertas yang berisi judul dan proposisi. Oh ya, saya juga mengamati bahwa banyak yang menuliskannya ‘preposisi’ sehingga saya jadi bingung sendiri sebab bukankah ‘preposisi’ bermakna ‘kata depan’? Tapi terlepas dari kecerobohan linguistik itu, kami semua boleh berbangga hati: angkatan 2004 sedang memasuki masa aufklarung! :) Fenomena menekuni bacaan berat ini membuat lingkungan sekitar kami terheran-heran. Jika biasanya percakapan di kantin berbunyi, “eh, gue pinjem novel teenlit elo dong” sekarang menjadi “besok bisa minjem Feminist Thought nggak? by the way, tentang ideologinya Althusser tuh gimana sih..” Hal ini cukup membanggakan buat saya karena tidak menyangka bahwa teman-teman yang tadinya saya kira cuma bisa nongkrong ternyata bisa juga intelek kalau mereka mau. Saya sangat terharu. Walaupun demikian, ada juga efek buruknya. Teman-teman yang belum mengambil Komunikasi Gender menjadi sedikit terintimidasi dengan perubahan kami. Mereka langsung berprasangka bahwa kuliah ini sangat berat. Banyak baca. Banyak fotokopi. Banyak konsul. Bingung menentukan proposisi, belum lagi argumen pendukung dan kontra, dengan teori-teori yang memusingkan, kata mereka. Malah seorang teman dari Sampit berikrar tidak mau mengambil mata kuliah ini karena trauma melihat teman sekosnya mengetik hingga jam 2 pagi, menyelesaikan makalah mid semester. Lucu memang, sebab bukankah itu kesalahan manajemen waktu sang teman? Namun ketika kami berupaya menghibur dengan berkata “kuliahnya nggak berat kok, malah asyik, pokoknya pas banget untuk kawula muda” mereka tidak mau percaya. Memang cukup sulit mengubah sesuatu kalau belum apa-apa sudah berprasangka.. Tapi mudah-mudahan semester-semester ke depannya akan makin banyak mahasiswa yang tertarik mengambil Komunikasi Gender, karena kuliah ini terbukti bagus untuk kesehatan jiwa dan menumbuhkan minat baca. Angkatan 2004 sudah membuktikannya.
Mengenai presentasi. Saya mencatat bahwa presentasi, sadar atau tidak, mencerminkan karakter masing-masing. Ini hal yang menarik sekaligus lucu. Jika biasanya teman-teman enggan disuruh presentasi, dalam mata kuliah ini mayoritas justru menginginkannya! :) Saya katakan mayoritas karena ada saja teman yang mengerjakan segalanya seadanya tanpa passion apa-apa. Aufklarung tetap terlalu mewah untuk bisa menyentuh semuanya. Tapi sebagian besar ingin membagikan pikirannya, hasratnya, dan hal-hal baru yang ditemukannya. Ini sebuah niatan yang cukup mulia. Meski begitu, demikian saya mengamati, ada percik-percik psikologis tercium disini. Hasrat presentasi sebenarnya cerminan dari hasrat untuk menunjukkan bahwa “saya sudah bekerja keras, inilah hasilnya!!” Ini bisa dilihat dari teman-teman yang menurut saya try too hard to impress. Sudah menggunakan LCD masih ngotot menggunakan OHP. Bicara berpanjang-panjang sehingga sinopsisi film malah jadi ajang story telling. Tidak mau dikritik karena merasa makalahnya paling benar, membuat acara diskusi jadi mirip debat kusir. Gila hormat, melihat teman berbisik-bisik sedikit langsung berkata “yang disana, bisa diam enggak?” Bahkan Mbak Tyas dan Mas TL saja jarang bicara seperti itu jika tidak sangat keterlaluan. Ada lagi yang gila pujian, minta “ditepuk tangani” karena merasa makalahnya paling sip, paling ilmiah, paling tinggi nilainya. Dan, terakhir, ada yang selaluuuu bertanya tiap sesi, bukan karena ingin tahu tapi lebih karena ia ingin menunjukkan dirinya sebagai orang yang kritis di setiap situasi. Hal-hal seperti ini membuat saya sedikit sedih dan muram. Perasaan bangga karena pencerahan menjadi sedikit terdistorsi. Tapi sudahlah, inilah yang dinamakan rupa-rupa sifat manusia..
Pasca Kuliah Gender
Kami semua mengakhiri kuliah gender dengan berat hati. Selain karena lama kelamaan merasa asyik dengan segala diskusi dan pencerahan yang didapat, kelas gender juga adalah kelas dimana kami dibebaskan memakai kaus.. :) Seperti saya yang memakai kaus merah bergambar bendera Union Jack saat menjadi moderator, satu hal yang pasti membuat Bu Ayie marah-marah dan mengusir saya keluar. Mbak Tyas juga cukup fashionable dan tidak konservatif dalam berpakaian. Membuat kami mengusir jauh-jauh bayangan baju standar dosen yang serba kaku. Akan halnya dengan Mas TL, saya kira tidak perlu dijelaskan lagi. Rambut gondrongnya sudah terkenal dimana-mana sebagai simbol perlawanan terhadap ideologi dominan.. hahaha.
Nyaris semua teman mendapat nilai yang memuaskan. Nilai yang membuat IP kami terselamatkan.. :) Namun bagaimana dengan bacaan? Boleh percaya boleh tidak, beberapa teman mem-follow up minatnya terhadap gender dengan membeli buku-buku yang relevan. Inilah yang saya sebut dengan ketulusan dalam mencari ilmu pengetahuan. Bukan demi nilai bagus, tapi murni karena keingintahuan. Betapa bahagianya. Saya rasa Mbak Tyas dan Mas TL (yang selalu membuat kami tersenyum senang karena metode team teaching yang kompak, meski tidak selalu sependapat) patut berbangga hati bahwa kelas gender menjadi cikal bakal minat baca dan menganalisa kami semua.
Meski begitu, ada juga beberapa teman yang jadi eneg jika membicarakan hal-hal yang berbau gender. Perhatikan percakapan berikut sebagai contoh:
A : ambilin minum dong
B : ambil sendiri dong, dasar patriarkis
A : alah males, orang kuliah gendernya udah lewat kok masih ngomong gitu
Ada juga teman yang saling memanggil dengan nama tokoh pencetus teori yang digunakannya dalam paper. Jadi jangan heran jika suatu hari terdengar adegan sapa-menyapa seperti ini:
A : hei althusser!
B : hei juga marx!
Memang terasa lucu, tapi itulah yang benar-benar terjadi. Ada pula teman yang memotong rambutnya sehingga menjadi miriiiip sekali dengan Mbak Tyas sehingga kami semua memanggilnya dengan sebutan “Mbak Tyas wannabe”. Kebetulan ia memiliki sahabat akrab yang berambut panjang sehingga jika sedang berjalan dari belakang mereka terlihat seperti pasangan Mbak Tyas dengan Mas TL.. hehehehe.
Sebagai penutup, marilah kita mengintip sejenak lagu Richard Ashcroft yang saya rasa layak dijadikan kesimpulan:

Into this brave new world,
I hope i see you in the other side
of this changing world.
Baby when my ship pulls in
i try to believe in anyone,
look at the state I'm in.

(semarang, agustus 2006, andien df)
ditulis dgn gaya bahasa mahasiswa shg menggunakan kata 'saya' dan bukan 'gua'

Tuesday, July 11, 2006

Fairplay (R.I.P)


Piala Dunia 2006 telah berakhir dengan hasil yang membuat gw merasakan kekesalan yang hampir sama seperti kalo gw pengen bersin tapi gak bisa.. seperti kalo gw ngantuk tapi susah tidur.. seperti gw lagi naksir sepatu Converse baru tapi ternyata harganya mahal abis.. atau bisa juga seperti kalo gw lagi jalan2 terus sepatu gw nginjek permen karet bekas dikunyah orang.. (apaan sih ndin) pokoknya, intinya kesel banget dahhh! :(

Italy telah memperagakan sebuah permainan sepakbola yang cantik, sabar, dan… teaterikal! My God, ada apa sih dengan Italy dan kecenderungan mendramatisasi segala sesuatunya?? Adegan Zinedine Zidane “menanduk” Marco Materazzi tuh gak natural banget. Zidane kan pemain senior yang selama ini punya track record bagus soal menahan hawa nafsu (duile, bang Rhoma banget bahasanya). Coba, pernah denger gitu Zidane berantem sama pemain lawan di lapangan trus dikartu merah? Kalo di-tackle aja asal gak parah banget dia juga gak bakal marah-marah, apalagi pura-pura jatuh terguling-guling dan menahan sakit biar dapat pinalti atau tendangan bebas (kayak siapa ya?) Jadi, selama karirnya sebagai pesepakbola, Zidane adalah pemain bijak yang rendah hati, tidak terlalu mengumbar emosi, berbakat, berjiwa pemimpin, bertanggung jawab, dan patuh pada orangtua dan guru, eh.. pelatih. Hehehehe..

Perhatiin deh adegan tanduk-menanduk sama si Materazzitai itu (ups, sori gw emosi) oke, oke.. sama si Materazzi itu. Kan setelah bertabrakan, mereka berdua udah sempet baekan, udah saling tepuk-menepuk punggung, udah beres lah pokoknya. Zidane nya udah melangkah pergi dengan diiringi malaikat baik yang berkata “bagus, Zidane, kamu udah melakukan perbuatan baik dengan menahan emosi menghadapi orang Italy, emang harus bgitu sih”.. tetapi Materazzi masih membuka mulutnya, dan tiba-tiba –gak terduga sama sekali- Zidane balik, muter punggung, trus nanduk Materazzi sambil diiringi oleh setan yang meski seneng karena berhasil menggoda Zidane tapi juga kaget dan bergumam “lah, Zidane, gw emang godain lo biar lo emosi mlulu, tapi gak segininya juga kaleeee..” Kalo apa yang diomongin Materazzi itu gak sensitif, gak parah bgt nyinggung perasaan, gak mungkin Zidane kayak gitu, ya gak?

Apa kira2 yang dikatakan Materazzi pada Zidane?

“Botak luh!”
“Dasar bangkotan!”
“Dasar imigran!”
semua benar (lah, gimana ngomongnya? hehe)

Menurut gw, besar kemungkinan yang bener adalah option “c”. Meski option “d” juga mungkin benar sih, tapi agak aneh aja gitu ngebayangin Materazzi maki-maki “Dasar luh Dan, udah botak, bangkotan, imigran lagi!” Terlalu panjang dan gak to the point untuk ukuran sebuah makian. Kalo soal imigran, udah pada tau kan kasus Le Pen, politisi asal Prancis yang hobi banget nyerang timnas Prancis yang dirasanya gak merepresentasikan Prancis yang sebenarnya, karena mengandung terlalu banyak imigran dan kulit hitam. Males banget, kan? Dia ngomong gitu padahal Zidane yang imigran dan Thuram yang kulit hitam itu sepanjang karirnya udah memberikan lebih banyak buat Prancis dibanding para pemain “asli” Prancis digabung jadi satu.

Duuuuh, hari giniiiiii masih rasis? Gabung aja di alam baka sono sama Adolf Hitler! :(

Abis itu, permainan Prancis langsung gak konsen. Dan hal yang gw takutkan terjadi ketika Raymond Domenech masang David Trezeguet buat ngambil pinati. Bener kan, dia gagal. Coba kalo ada Zidane, seenggak2nya Prancis udah save satu pinalti masuk. Lagian, dalam final Piala Dunia plus keharusan adu pinalti, ketenangan dan pengalaman seorang Zidane tuh diperlukan bangeeet.

Tapi udahlah. Toh di atas kertas, eh.. di atas lapangan, emang Italy yang menang. Ambil dah buat lo, sebagai penghiburan buat kasus pengaturan skor yang lagi jadi polemik itu. Ntar kan Gianluigi Buffon bisa ngobrol sama temen2nya sambil ngeliatin trofi Piala Dunia dan juga trofi Lev Yashin karena dia dinobatkan jadi kiper terbaik Piala Dunia 2006, sambil makan fettucini trus minum caffe latte, siap-siap latihan buat Juventus menghadapi partai-partai nan seru…………. di Serie-C.

Yang gw sesalkan cuma satu: kemaren tu kan pertandingan terakhir Zidane di timnas. Abis itu dia bakal mengundurkan diri selama-lamanya, kayak kiper Jerman Oliver Kahn. Bedanya, Kahn mengakhiri karir dengan sukses di pertandingan terakhirnya, Jerman menang 3-1 dan berhasil dapet juara ketiga. Tapi Zidane? Orang akan mengingat Zidane sebagai Zidane yang gagal nahan emosi sampe dikartu merah di sebuah partai maha penting: final Piala Dunia!

Pelajaran apa yang kita dapet hari ini? Selain jangan puas dengan nilai 95 dan jangan keramas kalo gak pake Sunsilk hair Nourisher (hehehehe), sebaiknya mulai sekarang jangan ada di antara kita semua yang jadi penipu, soalnya lama-lama itu udah jadi karakter, nempel seumur hidup. Jangan dibiasain deh. Satu lagi, berbuat baiklah. Di akhir hidup ntar semoga orang akan mengenang kita kayak Kahn, bukan Zidane..

Cheers! :)

NB: waktu mem-posting ini, kebetulan gw lagi online. Pas gw masuk ke situsnya Antara (tau kan, kantor berita itu), ada berita tentang Zidane. Tau gak lo Materazzi ngomong apaan? One simple word: "teroris". Damn!

Untung Zidane.. Coba yang laen, bisa digibeng tuh Materazzitai..

Bumihanguskan Italy!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Thursday, July 06, 2006

Sepakbola dan Ketakutan Menjadi Tua


Ada nggak sih, orang yang nggak suka sama sepakbola?
Pasti ada ya. Pasti ada orang2 yg mikir, apaan sih bola satu dikejar2 orang ber-22? Sini dah gw beliin satu2.. hehe. Tapi sepakbola itu bukan cuma perkara kejar mengejar bola, teman. Memang sih, tujuan akhir dari sepakbola adalah mencetak gol. Tapi, buat bisa memasukkan bola ke gawang lawan, pastinya ada banyak bgt cara dan proses yang musti dilakuin. Membangun serangan, bertahan, ngatur emosi, tackling nan indah dan umpan yang manis… woooo, itu tuh yg bikin bola jadi super duper yummy! (minjem istilahnya Paddle Pop, hehe)
Piala Dunia 2006 sekarang udah nyampe taraf final, dimana akan berhadapan Prancis dan Italy. Dari awal sebenarnya gw ngejagoin Belanda, karena gw lagi cinta banget sama Arjen Robben, Sneijder, Van der Vaart, Van der Saar (dari dulu niy), Van der Meyde, Van Bronckhorst, pokoknya yang Van-Van gw suka kecuali Vandalisme dan Vantai Kuta (wuekkk, jayus luh ndin).. tapi apa daya tersingkir gara2 Portugal! Aaargh! Ada temen gw yang suka Inggris, dan kebetulan kan St George’s Cross juga kalahnya sama Portugal, trus melalui seremonial yang amat relijius kami berdua berdoa… agar seluruh skuad Portugal kena cacar air pulang dari Jerman! Hahahahaha.. :)
Untuk final, gw pegang Prancis! Kenapa? Karena gw gak suka Italy! :( Abis, isinya penuh dengan pemain yang gw akuin talented tapi p-e-n-i-p-u! Suka banget diving, pura-pura jatoh padahal gak diapa-apain (kecuali Genaro Gattuso pastinya) dan sebagai penganut sekte total football serta kick and rush yang percaya fairplay, gw sangat terluka melihat para pemain Italy yang hobi banget berpura-pura. Apalagi kalo buahnya jadi pahit layak Australia, pinalti di menit akhir! Bete! :(
Untuk perebutan juara ketiga, gw jelas menjagokan Jerman. Satu, karena dendam membara gw pada Portugal yang belum kunjung padam, apalagi sama Christiano Ronaldo yang abis memprovok Wayne Rooney sampe dapet kartu merah malah mengedipkan mata ke arah temen2nya di bangku cadangan seakan berkata ‘beres kan, Kapten?’ dan akibatnya jadi dimusuhin sama masyarakat pecinta sepakbola fairplay (rasain luh). Dua, karena gw lagi jatuh cinta sama Lehmann! Haa.. dia keren banget. Jago metik bola, apalagi nahan pinalti, dan… matanya seksi. Yang ini penilaian khusus perempuan.. :) dan kaum adam yang kebetulan memiliki kecenderungan homoseksual tentunya (habis ngambil mata kuliah Komunikasi Gender, gw gak lagi berpikir homo sebagai sesuatu yang aneh..) Gw sampe bercita2 mo kasih nama anak Smosel Lehmann (Smoga Selalu Soleh dan Beriman, ide dari temen gw si Adit) amin! Hohohoh…:)
Anyway,
Gw saat ini lagi jadi pengangguran masa kini. Ujian semester baru aja slese, dan meskipun sama nyokap udah disuruh pulang ke Jakarta tuk nengokin beliau (di bawah ancaman pisau belati dan kutukan jadi batu ala Malin Kundang, gile nyokap gw emang old school bgt, hehe) tapi gw tetep blum bisa pulang gara2 nungguin nilai gw keluar smua tuk kemudian KRS-an semester 5. Yuck! Ternyata gw udah lama juga ya kuliah? :) Gak krasa.. Kalo udah kayak gini, gw jadi inget sama ketakutan gw yang paling dalam: fear of growing old. Di otak gw tuh, menjadi tua identik dengan tanggung jawab, komitmen, berbagi hidup dengan orang lain, mikirin segala macem tagihan, biaya, kredit ini itu yang bisa bikin stres, dan satu hal yang paling gw seremin adalah: dengan adanya itu semua, gw akan jadi terlalu serius tuk bisa menikmati hidup! Uuuuuh.. :( Tapi what do u know? Hidup emang terus berjalan dan nantinya kita semua pasti akan nyampe kesana. Gw cuma berharap, gw tetap akan jadi diri gw sendiri, anak perempuan bodoh setengah gila yang dengan narsisnya tetap merasa pintar dan jago (hehe).. yang selalu mengatakan ‘Ya’ pada hidup ini, bukannya takut nggak jelas sama semua yang akan terjadi.. (kalo yang ini ajarannya Nietzsche).. :) kayak pasangan orangtua kocak di film "The Odd Couple" yang fotonya gw pajang disini neh, yang tetep kocak dan ceria menjalani hidupnya, nggak hanya "old" tapi juga "odd".. hwewhewehweh.
Ok guys,
Selamat deg-degan menunggu partai final Piala Dunia2006, selamat memaknai hidup kalian semua, selamat bercinta buat yang punya pecinta, selamat tidak bercinta buat yang tidak punya pecinta (kalimatnya nggak kreatif ya, maaf, hehe).. dan juga, selamat malam duhai kekasih… (loh kok jadi dangdut?)
Sebelum menjadi bertambah nggak jelas (hehe), gw mo bilang:
Cheers! :)

contact me at:
penggaris_segitiga@yahoo.com

Tuesday, July 04, 2006

Welcome Back!!!!

Selamat datang kembali di blog untuk orang2 yg sehat secara mental: Healthy Mind! :) Pertama2 gw mau mohon maaf yang sebesar2nya dikarenakan gw udah berabad2 gak memposting di blog tercinta. Yah, karena satu dan lain hal dan keterbatasan disana sini (ceile) gw emang lalai memperhatikan blog ini. Bukan karena gw ada blog laen loh, hanya saja gw bener2 sedang khilaf.. (ala Bang Rhoma).. jadi mohon maaf yang sebesar2nya, oke teman? :)
Hmm.. gw masih seperti yang dulu --> ost Broery Pesolima “Aku Masih Seperti Yang Dulu --> masih bodoh dan banyak bertanya hal2 yang gak penting, masih suka termenung-menung sendiri, masih suka kopi, masih suka baca, masih suka nulis, masih kuliah di Komunikasi Undip Smg (sekarang udah masuk semester 5), masih suka banget sama britpop dan acid jazz (ups,kalo yang ini baru ding setelah gw mendalami Incognito dan Brand New Heavies)..
Masih pacaran sama Tintin A.K.A You-Know-Who.. oke, oke, gw kasitau aja yah namanya biar gak sibuk cari julukan. Namanya “Dimas”. Sebenernya itu nama kecilnya, kalo nama lengkapnya dengan sangat terpaksa masih tidak bisa diungkapkan disini untuk alasan2 tertentu (baca postingan gw sebelumnya)..
Oya, hal yang sekarang rada beda di diri gw adalah sekarang gw lagi sukaaa bgt sama filsafat! Jadi jangan heran kalo ntar2annya tulisan gw rada2 berbau filsafati. Siap2 muntah aja lah buat yang baca.. :) Gw terutama suka sama filsafat eksistensialisme kayak Jean-Paul Sartré, Albert Camus, Muhammad Iqbal dan Friedrich Wilhelm Nietzsche..Yah bgitulah pokoknya alam pemikiran gw lagi miring ke kanan dan ke kiri sesuka hati.. :)
Mudah2an gw bisa menulis secara teratur minimal seminggu sekali di blog tercinta untuk orang2 yang berpikiran sehat ini (lama2 kayaknya kata “sehat” perlu dikasih tanda kutip deh, hehe). Meanwhile, met menikmati hidup buat kita smua!
Cheers!

Thursday, December 29, 2005

When U Lose Something U Can't Replace..

Halo semuanya!

Apa artinya sahabat buat kalian semua?

Buat gw, sahabat tuh gift dari Yang Maha Kuasa. Orang2 yg selalu ada dikala orang lain udah angkat kaki. Temen nongkrong sekaligus temen ngomong. Yg ngeliat tampangnya dari jauh aja bawaannya udah pengen curhat. Hehehehe. See, gw bukan tipe org yg terlalu romantis kok. Kind of realistic, malah. Tapi, tetep, gw sangat menghargai dan menyayangi sahabat gw.

Makanya gw SEDIH bgt ketika gw kehilangan salah satu dari mereka.

Sebenernya gw rada males cerita yg sedih2 di blog gw tercinta ini. Yah, gimanapun jg ini kan 'healthy mind' buat orang2 gila yang pengen belajar waras (dikit), mana pernah orang gila sedih? Hehehehe. But now i truly realize that we're human after all.. ^_^

Masih inget dong temen gw si Inez, yg kata gw Arab asli? Yg mukanya boros di idung dan kalo lewat bau onta? Heheheh. Well, she's been acting kinda strange these last few months. Aneh bgt. Jd ga konsen, bawaannya kabur mlulu, tiap kali ditanya 'ada apa' selalu ngehindar, dan yg paling bikin gw kesel adalah dia jadi gak bisa ngehargain orang lain dan dirinya sendiri. Dia gak pernah kuliah, lepas tanggungjawab di proyek syuting dan makrab angkatan, dan dia bahkan gak ngurus kartu ujian buat semesteran (dgn catatan KALO dia ikut) Gw sebagai sahabatnya sangat prihatin dengan keadaan yg kayak gitu.

Tapi ya udahlah. People do what they want to do, right? Yg jd pikiran gw adl temen gw yg satu lagi, si Nia (the commander dari tragedi pajangan sapi dgn titit bergetar) mjd sangat kepikiran dan depresif (hiperbolis bgt yak) soal Inez. Otomatis gw berada di tengah2. Pusing kan kayak peribahasa "gajah berantem, pelanduk mati di tengah2" dalam hal ini gw yg jadi pelanduk (hehehe anyway pelanduk tuh apa sih?????)

Soal cinta gw masih baik2 aja. Masih tetep setia dgn pacar gw yg tinggi kurus dan jayus, yg dulu gw kasih nickname Tintin dimana skrg nickname tsb sudah tidak relevan lagi. Let's just call him You-Know-Who (ky Harry Potter aja ndin) Gw udah jalan setaun lho sama dy. Gila tyt manusia unfaithful ky gw bisa juga setia... asekkkk!! ^_^ Kisah percintaan gw udah gak se hot dulu lagi, tapi masih bersemi layaknya bebungaan di tengah mentari.. (sok puitis) tapi gw masih tetep sayang bgt ke dy. Horeeee! Buat kalian yg pada masih jomblo, go get your lover, man! Karena sesungguhnya dunia ini kejam dan dingin, kapten!

Oia, selamat hari natal buat yg merayakannya,
selamat taun baru buat semua,
selamat menempuh hidup baru buat yg baru kawin,
selamat hari raya haji buat nenek gw tercinta,


akhir kata :
remember 3 R's ==> Respect urself, Respect others, be Responsible!

cheerz! ^_^

Thursday, September 22, 2005

Sebuah Pornografi Dari Sahabat Sendiri

What a hectic day!

Hari ini gw bolos kuliah gara2 telat bangun. Jd critanya semalem gw begadang sampe pagi. Gw jadi ngerasa dosa sama Bang Rhoma nih.. melanggar nasihatnya "begadang jangan begadang.." hohoho.. :) padahal jam 10an gitu sebenarnya gw udah merasa kantuk menyerang gw, tapi apa daya nyokap minta dianter ke RS dalam rangka operasi pasiennya (seorang ibu dengan bayi kembar).. dan sepulang dari sana setan insomnia menyerang gw dengan parahnya. Aaaaaargh!
Tapi gw tetep ke kampus. Selain karena gw emang cinta almamater (ceile), gw ada janji bkin tugas sama temen sekelas gw. Begonya, gw dateng kecepetan dan dia belon selese kuliah. Untuk membunuh waktu (waktu tuh the strongest thing in the world, udah dibunuh ga mati2) gw melangkahkan kaki dengan niat tulus untuk menabung.. gw ulangi lagi, M-E-N-A-B-U-N-G!! Yeahh! Sebuah kegiatan yang langka gw lakukan..

.. dan mesin bank nya error. Ga ada transaksi apapun yang bisa dilayani. God, kenapa yah kalo gw tuh lagi punya niat baik selalu aja ada halangannya, hiks. Giliran niat ga baik (apalagi yang seksi2 dan membuat horny), selalu ada aja yang mempermudah. Hehehehe. Itu mah gw nya aja yang bejat.. :) and know here I am. Di depan PC menulis blog tercinta ini :

Healthy Mind, untuk anda yang berpikiran sehat sentosa.

Anyway, i celebrated my birthday few days ago. Gw sekarang 19 taun, 15 September kemarin. Jatah umur belasan gw udah abis. Umur dimana gw masih bisa mengkambinghitamkan dunia untuk kelakuan buruk gw. Umur dimana gw masih boleh ga bertanggungjawab dikit sebagai proses pembelajaran. Umur dimana gw masih boleh bilang 'boys are toys, kiss the boys and make them cry'. Umur dimana kalo gw bolos kuliah masih boleh dibilang 'kenakalan remaja'..

.. dikit lagi, masa2 itu udah abis. Gw udah mulai harus siap untuk menghadapi pahit2nya dunia dan tetep berdiri di atas kaki gw sendiri. Mulai sekarang, gw hanya bergantung pada diri gw sendiri dan Allah SWT. The one and only God I worship and ask for help, for I believe that Allah SWt is the most gracious and the most merciful.. :)

Selayaknya orang b'day, gw dapet kado dari orang2 yang gw sayang. Dari calon laki, gw dapet boneka anjing yang kita kasih nama Pong-Pong. Cute banget lho. Sementara abang gw dengan sadis ngasi boneka kucing juling yang gw kasih nama "Gar-freak" Yah, sebenernya gw lumayan terhina karena alasan dia ngasi tu boneka kucing adalah"freak kaya kamu" hikssss!!

Tapi primadona kado gw dateng dari 2 sahabat gila gw, Inez dan Nia. Sebuah kado yang menimbulkan sensasi tersendiri buat gw. Sensasi yang membuat gw serasa jadi Stifler-nya American Pie.

Reka ulang kasus pemberian kado dari 2 manusia gila :

Andin : (membaca kartu ultah) "Ooo.. so sweet, guys. Makasi banget ya.." (siap2 mau meluk)
Inez & Nia : (menghindari pelukan) "Bagusan lu buka dulu Din kadonya."
Andin : (membuka kado) "Wahhh.. pajangan sapi yang keren banget!"

Pajangan sapi tersebut posisinya berdiri, nyengir, pake jubah item dan kacamata. Cool banget deh. Sampe kemudian..

Inez & Nia : Itu bukan sembarang pajangan lho Din. Coba teken tombol on! " (secara dramatis berlari ke pojok ruangan sementara gw dengan polos nya berdiri di depan tuh pajangan sambil nyari2 tombol on)

And it happens. Pajangan sapi itu mulai menyanyi, dan tiba2...

.. dia membuka jubahnya sambil ketawa ngakak keras banget, dimana di balik jubah itu ternyata ada titit nya! Huahahahahahahaha.. Sapi ekshibis!!!!! #&^$&*^%()(*&%^%&^$!!!! Udah gitu tititnya kaya punya manusia gitu, bergetar2 lagi!!!!!! %$%(^%)&%*&%#%))%%@!!!! Gw ngakak sampe mau muntah!!!!

Bener2 serasa Stifler. Huahahahahahaha.... :D

Naseha gw guys, laen kali mau buka kado dari sahabat lu sendiri, BEWARE! Lu ga bakal tau apa yang ada di balik kado tersebut...

Cheerz!

NB : Pajangan nya gw kasi nama Tiko - Titit Cow. Hehehehehe.

Friday, September 02, 2005

Tips Menumbuhkan Telor Menjadi Bunga

Artikel ini dikhususkan untuk Anda yang sedang berusaha keras menumbuhkan bunga dari sebutir telur dan Anda yang berencana untuk berusaha keras menumbuhkan bunga dari sebutir telur atau Anda yang baru mulai ingin brencana untuk berusaha keras menumbuhkan bunga dari sebutir telur....

Inilah 10 Tips Menumbuhkan Telor Menjadi Bunga!!!!!

1. Disiram dengan air bersuhu sedang, jangan pake air panas maupun air kulkas.
2. Dijemur di bawah sinar matahari. Inget, di bawah. Jangan di atas. (emang bisa ya?)
3. Kalo lagi dijemur, awasin. Kucing garong dan tikus werok eat anything.
4. Yakinkan diri Anda sendiri bahwa Anda sedang berusaha menumbuhkan bunga dari kuncupnya, bukan kuncup dari bunganya. Sabarlah!
5. Jangan nyiram kebanyakan sampe banjir, sebab itu akan menyebabkan bibit menjadi busuk dan kacrut.
6. Sebagai tahap awal pembelajaran menyiram bunga ini, coba dulu memotek ujung telor. Lakukan ini pada telor ayam asli.
Ingat : Memakai telor ayam palsu adalah sebuah kejahatan.
7. Kalo Anda tidak sabar, ambil telor itu, korek isinya, taruhlah sebuah bunga, lalu tutup lagi dengan tanah, dan pamerkan ke tetangga2 Anda : "Woooy, telor gw numbuh!!!!!!" Sangat dianjurkan untuk memamerkan ke petani bunga. Biar dia ngiler dan membeli bunga Anda tanpa disuruh.
8. Pasti Anda sudah tidak sabar untuk mempraktekkan tips ini. Tapi tahan dulu! Masih ada 2 tips lagi yang penting untuk dibaca.
9. Masih ada 1 tips lagi.
10. Yak, ini tips terakhir. Selamat mencoba!

Bagi Anda yang phobia telor dan sangat awam masalah tanaman, sangat disarankan mengajak teman seperguruan Anda untuk membantu melihat2 telor calon tanaman Anda.
Isi di luar tanggung jawab percetakan.